Buku ini dalam 3 kalimat
- Spesialisasi atau pengerucutan sejak dini dalam satu keahlian tidak selalu menguntungkan di industri dan situasi yang membutuhkan banyak kreatifitas
- Memperluas wawasan dengan tidak berhenti belajar hal baru adalah kunci untuk terus beradaptasi di kehidupan kita yang semakin kompleks
- Konsep ‘10,000 jam’ untuk jadi ahli cocok untuk hal-hal yang bersifat memiliki ‘kind learning environment’ dimana aturan mainnya tidak pernah berubah dan pemikiran ‘out of the box’ tidak terlalu dibutuhkan.
Bagaimana buku ini bisa mengubah saya
Tidak ada salahnya dengan mencoba pekerjaan lain
Seperti anak-anak dan penemuan bakatnya hal yang sama bisa diaplikasikan di dunia profesional. Sebelum membaca buku ini, seperti banyaknya orang di luar sana, saya selalu berpikir bahwa semakin banyak tahun yang kita tabung di dalam bidang atau fungsi yang sama maka semakin baik lah kita dipandang oleh industri kita. Dulu kalau ada teman yang gonta-ganti profesi kita selalu melihat dengan kacamata spesialisasi dan menganggap orang tersebut plin-plan. Kita harusnya memberikan apresiasi yang lebih kepada mereka yang berubah-ubah profesi selagi muda, pengalaman yang banyak dan beragam juga punya banyak keuntungan yang selama ini mungkin kita remehkan.
Biarkan anak mencicicipi hal sebanyak mungkin
Sebagai orang tua ada fenomena unik kalau anak kita bisa unggul menguasai suatu cabang olah raga, bahasa, alat musik atau pelajaran sekolah dibanding anak lain maka kita merasa ada kesuksesan kecil. Di beberapa kejadian bahkan orang tua mencoba “double down” supaya si anak memperdalam keterampilan tersebut sedini mungkin. Belajar alat musik sejak umur 5 tahun padahal anaknya tidak tertarik atau belajar bahasa Inggris sebelum anak mampu menguasai bahasa ibu sendiri adalah 2 contoh yang paling umum.
Saya pun terjebak dalam mindset ini. Karena saya bekerja di industri teknologi dan tahu betapa banyaknya lapangan pekerjaan di masa depan saya pun punya harapan agar anak saya mahir “coding”. Bermimpi atau memiliki harapan terhadap anak tentu saja tidak salah selama kita tidak memaksakan. Setelah membaca buku ini saya kembali diingatkan kalau dalam masa perkembangan biarkanlah anak-anak mencoba sebanyak mungkin. Kalau kamu bekerja di industri teknologi seperti saya coba lihat betapa banyaknya profesi baru yang 10 tahun lalu tidak ada, bahkan profesi saya sekarang tidak ada ketika lulus kuliah dulu! dunia berkembang dengan cepat dan semakin kompleks biarkan anak-anak melewati periode ‘sampling’ sebelum memutuskan kegiatan atau hal apa yang ingin mereka fokuskan
Siapa yang harus baca buku ini?
Dimanapun kita dalam fase karir kita buku ini penting untuk dibaca. Untuk kamu yang baru saja menapak di dunia profesional jangan kuatir kalau kalian ragu apakah kalian sudah ada di jalan yang benar dengan mengambil pekerjaan ini. Di masa muda coba sebanyak mungkin selama memang itu yang membuat kalian bangun di pagi hari dan semangat untuk bekerja. Untuk mereka yang sudah punya pengalaman seperti saya tentunya selalu baik untuk diingatkan kalau tidak ada salahnya belajar hal baru atau bahkan mencoba profesi baru. Kita semua pasti pernah berfikir “seru juga ya kerja jadi x“.
Seperti yang saya bilang diatas memperluas wawasan itu penting, kita semua tahu itu. Tapi ketika beranjak dewasa kita lupa dengan hal tersebut dan punya pandangan kuat di benak kita bahwa kita harus menjadi seorang “spesialis” dalam profesi kita. Kalau kamu merasa banyak ketidakpastian dalam profesi kamu dan banyak kreatifitias dibutuhkan dalam day-to-day maka buku ini tepat untuk jadi bacaan di kala senggang. Di setiap pengalaman, no matter how random, pasti ada pelajaran baru yang bisa kita petik dan aplikasikan ke tempat lain.
Leave a Reply